Jam menunjuk ke pukul 11.00, 6 April 1966, saat
penampakan UFO yang paling banyak dilihat oleh saksi mata di Australia.
Ilustrasi UFO
Para siswa dan guru di Westall High Scholl dan Westall
State School beserta beberapa masyarakat lainnya mengklaim, kalau mereka
melihat tiga obyek logam bermanuver di langit.
Benda-benda tersebut mendarat di padang yang bersebelahan
dengan sekolah-sekolah tersebut, sebelum kemudian terbang lagi, meninggalkan
jejak berupa lingkaran-lingkaran besar di rerumputan yang kelilingnya terlihat
jelas dan berubah warna.
Pada jam-jam berikut pasca-insiden tersebut, dinas
layanan darurat, pihak militer dan media seketika hadir untuk mencari
penjelasan atas peristiwa yang baru saja berlangsung tersebut. Beberapa saksi
mata mengaku kalau pria-pria berpakaian jas hitam rapi memperingatkan mereka
agar tak membeberkan insiden tersebut.
Akan tetapi, tabung film yang berisi rekaman kejadian
tersebut sejak saat itu ditemukan dalam keadaan sudah kosong di arsip stasiun
berita tersebut.
Kejadian ini masih diliputi misteri sampai sekarang.
Shane Ryan, peneliti yang telah meneliti masalah ini selama satu dekade lebih,
percaya kalau sesuatu yang aneh telah terjadi, setelah berbicara dengan lebih
dari 100 saksi utama.
"Ini benar-benar tak biasa… terjadi di siang bolong
dan dilihat oleh begitu banyak orang saat mendarat di tanah, sebelum lepas
landas lagi," kata Ryan seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (6/1/2015).
"Kejadian ini jelas sekali cukup besar untuk
memancing respons yang besar. Apapun yang terjadi waktu itu telah membuat
agen-agen pemerintah memeriksa lokasi tersebut dan mengambil sampel
tanah."
Ryan mengatakan kalau dia yakin ada upaya terorganisir
untuk menutup-nutupi kejadian ini.
"(Media) terus menemui jalan bantu, jadi ini
berakhir cuma jadi cerita dan kenangan saja bagi mereka-mereka yang
terlibat," ungkapnya lagi.
Joy Clark masih ingat jelas akan kejadian yang terjadi
saat dia berusia 12 tahun tersebut. "Saya sedang berada di kelas saat
murid-murid bergegas masuk dan menceritakan kejadian itu. Kami bergegas turun
dan aku melihat tiga piring terbang waktu itu," katanya.
Iklan Unik : Jual Piring Ceper
"Aku pribadi percaya kalau mereka bukan dari dunia
ini. Mereka pasti berasal dari suatu tempat yang lain karena aku sama sekali
belum pernah melihat apapun yang seperti itu."
"Para tentara datang dan polisi ada di sana. Kami
diberitahu kalau kami cuma histeris dan hal itu tak benar-benar terjadi,
sedangkan pria-pria berpakaian hitam mewawancarai beberapa anak lain."
Terry Peck sedang bermain kriket di sekolah, sewaktu dia
melihat piring terbang tersebut dan memutuskan untuk mengejarnya ke Grange Reserve.
"Saya berjarak sekitar 6 meter dari benda itu.
Ukurannya lebih besar dari mobil dan berbentuk lingkaran. Aku merasa melihat
cahaya di bawahnya," ungkap Terry kepada Herald Sun.
Iklan Unik : Jual Piring Melamin Ceper
"Dua gadis lain sudah ada di sana sebelum aku tiba.
Salah satunya benar-benar kaget dan mereka pucat, benar-benar pucat seperti
hantu. Mereka cuma bilang kalau mereka pingsan. Salah satunya dibawa ke rumah
sakit dengan ambulans."
Terry yang sekarang berusia 56 tahun ini mengatakan
insiden itu lalu segera ditutup-tutupi.
"Kami semua dipanggil berkumpul… dan mereka menyuruh
kami semua untuk tutup mulut. Saya sebenarnya ingin seseorang dari dinas
tersebut maju saja dan mengatakan ‘ya, ini benar-benar terjadi, benda itu
mendarat dan ada penyembunyian (fakta)," jelas Terry.
Jacqueline Argent mengatakan kalau dia adalah salah satu
dari tiga bocah pertama yang melewati pagar, untuk mencari lokasi pendaratan
UFO tersebut.
"Awalnya saya mengira itu pasti pesawat eksperimen,
tapi tak pernah ada yang seperti itu muncul lagi setelah sekian lama ini,"
sebutnya.
Jacqueline mengatakan kalau dia dipanggil ke kantor
kepala sekolah dan diinterogasi oleh tiga orang, segera setelah kejadian.
"Mereka mengenakan jas berkualitas tinggi dan
berbicara dengan bahasa yang terpelajar. Mereka bilang, 'Saya rasa kamu melihat
orang-orang hijau berukuran kecil. Aku menceritakan hal itu pada orang tuaku
waktu itu dan mereka cukup marah," jelas Terry.
Info Unik : Penampakan Piring Terbang Di Langit Jakarta
Stephen Cairns juga mengklaim kalau dia menyaksikan
fenomena aneh tersebut. Dia yang kala itu berusia 7 tahun tinggal di Dandenong
dan sedang berjalan ke sekolah dengan ibunya saat peristiwa itu terjadi.
"Di kejauhan saya melihat obyek berbentuk seperti
cakram keperakan. Namun awalnya berjarak sangat jauh sehingga saya tak yakin
apa itu," ungkap Cairns.
"Obyek seperti cakram perak tersebut bergerak dengan
kecepatan luar biasa sampai berada tepat di atas kami… benda itu melayang
selama beberapa saat, lalu terbang pergi lagi secepat ia datang.”
Penjelasan Logis
Pemberitaan Dandenong Journal tentang dugaan ada UFO.
(News.com.au)
Walau lembaga pemerintah federal maupun negara bagian
menolak berkomentar tentang insiden itu, dokumen pemerintah yang dibuka tahun
2014 memberikan penjelasan atas penampakan tersebut.
Dokumen ini mengungkapkan proyek pengujian radiasi
rahasia yang dikenal sebagai program HIBAL -- program inisiatif bersama Amerika
Serikat -- Australia yang dikembangkan
untuk memonitor tingkat radiasi di atmosfer, menggunakan balon perak besar yang
dilengkapi sensor-sensor, antara tahun 1960 hingga 1969.
Tiap balon dilengkapi dengan muatan seberat 180 kg dan
dbuntuti oleh pesawat ringan, yang ditugasi untuk melacak serta mengaktifkan
parasut berukurab 12 meter lewat sinyal radio.
Peneliti Keith Basterfield menyebutkan, kalau pemeriksaan
dokumen-dokumen yang disimpan oleh Arsip Nasional dan dulunya Department of
Supply menunjukkan kalau benda terbang misterius tersebut kemungkinan adalah
balon uji yang tertiup keluar dari jalur setelah diluncurkan dari Mildura.
"Hipotesis saya adalah insiden ini tidak melibatkan
UFO, melainkan balon pada ketinggian, parasut beserta muatannya yang
besar," jelasnya Basterfield.
"Obyek Westal digambarkan berwarna putih atau perak,
yang mungkin menggambarkan warna balon atau parasut HIBAL."
Setelah melakukan pengecekan terhadap semua dokumen yang
tersedia, termasuk yang diperoleh melalui undang-undang Kebebasan Informasi
(Freedom of Information), Basterfield percaya kalau obyek tersebut adalah HIBAL
penerbangan 292.
Akan tetapi Basterfield mengakui kalau ia tidak sepenuhnya
yakin, karena dokumen untuk peluncuran yang dijadwalkan pada satu hari sebelum
insiden Westall sepertinya telah hilang atau dimusnahkan.
"Yang hilang adalah memo yang melaporkan empat
peluncuran bulan April 1966, salah satunya dijadwalkan berlangsung tanggal 5
April 1966, sehari sebelum Westall," jelasnya. "Jadi kita tidak tahu
(secara resmi) kemana perginya penerbangan 292."
Saat ditanya mengenai teori balon ini, Shane Ryan,
peneliti lainnya mengungkapkan keraguan.
"Tak ada yang dikumpulkan atau diambil dari lokasi
sejauh yang diketahui para saksi. Piring terbang ini turun dan lepas landas
lagi, terbang dengan kecepatan tinggi meninggalkan jejak lingkaran besar dengan
keliling yang jelas di sekitar perimeter," jelas Ryan.
Hazel Edwards yang merupakan guru bahasa Inggris dan
matematika di Westall High saat peristiwa itu terjadi, percaya kalau insiden
itu terlalu dibesar-besarkan. Ia yang menyatakan diri sebagai orang yang
skeptis ini menyebut kalau anak-anak yang terlampau bersemangat mengarang semua
cerita ini dan bertanggung jawab atas segala kehebohan media.
"Saya rasa ada banyak sekali anak-anak yang
terlampau bersemangat," ungkap Edwards. "Lihatlah bukti-bukti yang
ada, kebanyakan cuma desas desus."
Shane Ryan mengakui, walaupun dia terbuka untuk menerima
penjelasan yang masuk akal, masih belum ada yang cukup memuaskannya sejauh ini.
"Yang kami harapkan adalah seseorang dengan
kapasitas resmi, maju dan menjelaskan apa yang terjadi," ucap Ryan.
Kini, lokasi pendaratan sejak itu diubah menjadi taman
memorial untuk mengenang Insiden UFO Westall tahun 1966.
Tahun ini genap 50 tahun sejak terjadinya Insiden
Westall, namun mereka-mereka yang menjadi saksi peristiwa tersebut masih belum
akan menemukan penjelasan tentang peristiwa tersebut.